Jumat, 29 November 2013

Analisis Unsur Intrinsik Novel 

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Wr wb
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt. Berkat rakhmat dan karunia-Nya,
Saya (Jeffry Probocahyono) sebagai penyusun Analisis unsur intrinsik novel “Surat  Kecil untuk
 Tuhan” akhirnya berhasil membuat makalah ini dengan lancar dan  Baik.
Makalah ini Berisi tentang analisis unsur intrinsik novel yang berjudul “Surat kecil
untuk Tuhan”. Diantaranya Tema,penokohan,Latar/setting,dan Sebagainya.Menceritakan
seorang remaja yang berjuang melawan  penyakit yang Dideritanya yaitu Kanker.Dia bernama
gita sessa wanda cantika atau biasa Dipanggil “Keke”.Karya ini ditulis oleh Agnes davonar
 melalui blog,dan banyak Orang yang berkunjung dalam blog tersebut.Sehingga,dibuatlah suatu
karya  Melalui novel dan dipersebar luaskan ke penjuru di negara ini.
Saya,selaku penyusun makalah ini berharap,semua dapat mendukung kebijakan ini.
Selanjutnya,kepada para guru & siswa saya ucapkan selamat membaca dan manfaatkan makalah
Ini sebaik-baiknya. Saya menyadari bahwa Analisis ini masih perlu ditingkatkan mutunya.Oleh
Karena itu,Kritik dan Saran sangat saya harapkan dari makalah ini.
Wassalamualaikum. Wr  wb


                                                                                Penyusun










Sinopsis Novel :
A
da seorang anak remaja yang bernama Keke. Umurnya 13 tahun. Dia remaja aktif yang duduk di kelas 2 SMP. Suatu pagi Dia terbangun dengan mata memerah kemudian hidungnya berdarah. Ayahnya membawa dia ke Dokter untuk diperiksa.

Awalnya Dia pikir, keke hanya flu biasa dan kelelahan sehabis mengikuti olah raga volley. Tetapi Dia salah, ayahnya mendapatkan kabar kalau keke terserang kanker ganas. Kanker itu dapat membunuhnya dalam waktu lima hari. Ayah keke merahasiakan kanker itu darinya, ia takut bila keke tahu harus dioperasi dengan kehilanagan sebagian wajah kirinya.

Hari berlanjut, di wajah keke mulai tumbuh gumpalan sebesar bola tennis dan perlahan sebesar buah kelapa. keke menangis, tapi tak ada yang mau memberi tahu penyakit apa yang ada di wajahnya. Keke jalani hidupnya senormal mungkin, namun kanker itu menghalangi langkahnya, keke tidak ingin menangis dan berpikir dia sakit. Walau Dia sadar bahwa hidupnya tidak akan lama lagi.

Tuhan memberikan nafas panjang padanya untuk bertahan selama tiga tahun dari penyakit ini. keke pun menulis surat kecil pada Tuhan, semoga tidak ada lagi orang yang mengalami hal yang sama dengannya.
Ini adalah Surat Kecil Untuk Tuhan yang ditulis dengan keke :
TUHAN …
ANDAI Aku BISA KEMBALI
Aku INGIN TIDAK ADA TANGISAN
ANDAI Aku BISA KEMBALI
Aku TIDAK INGIN ADA LAGI HAL YANG SAMA TERJADI PADAKU
TERJADI PADA SIAPAPUN

TUHAN …
ANDAI Aku BISA MEMOHON
JANGAN ADA TANGIS DAN DUKA DI DUNIA LAGI
TUHAN ANDAI Aku BISA MENULIS SURAT UNTUKMU
JANGAN PISAHKAN Aku DARI SAHABAT DAN ORANG YANG Aku SAYANGIN.

Aku INGIN MENJADI DEWASA SEPERTI BURUNG YANG BISA TERBANG KETIKA IA DEWASA
Aku INGIN AYAH MELIHAT Aku KETIKA Aku MEMILIKI LAGI KEINDAHAN GERAIAN RAMBUT..

TUHAN …
SURAT KECILKU INI..
   ADALAH PERMINTAAN TERAKHIRKU
   ANDAI Aku BISA KEMBALI..



Analisis Unsur Intrinsik :
• Tema : Perjuangan seorang Remaja melawan penyakit kanker Ganas
                 (Rabdomiosarcoma),tetapi memiliki semangat untuk Hidup.
• Penokohan :
   ~Keke (Tokoh utama yang Berperan Sebagai  “Aku”) :
                 Seorang remaja yang aktif,cerdas,dan percaya diri.Memiliki
                 Keinginan dan cita-cita dirinya sendiri,walau hidupnya tidak akan lama-
      Lagi.Hal ini dapat dilihat dari
                  Bacaan hal 11 : “Satu Lagi kebiasaanku setiap pulang sekolah
                  Sambil menunggu ayah selesai bekerja di kantor sekolah.Aku
                  Sering ikut  ekstrakulikuler volley dengan kakak-kakak kelas dan kedua
                  Kakakku.Selain itu, aku juga suka ikut membantu mereka untuk mem-
                  Buat Mading (Majalah Dinding).Kemudian aku diarahkan oleh kakak
                       Kelasku menjadi team Kreatif MADING karena kata mereka aku ber-
                  Bakat menggambar dan daya imajinasiku tinggi.Bagitu kata mereka.”
   ~Ayah Keke (Dalam cerita Disebut “Ayah”) :
Seorang ayah yang bijaksana dan perhatian kepada ketiga Anaknya.Hal ini
dapat dilihat dari Bacaan Hal 61 :
“Aku menolak di gigitan kedua, tetapi ayah dengan setia berada disam-
pingku dan terus memberikan dukungan kepadaku sambil merayuku untuk
memakan obat-obat herbal tersebut.’Ayo, Keke…Dimakan sayang… kan


Kamu mau sembuh.Kita berangkat umroh sama-sama nanti kalau kamu
Sembuh.Nanti di tanah suci kita bersyukur kepada Allah karena kamu dibe-
rikan kesehatan.Kamu mau kan sayang…??? Kata Ayah’ “                          

 ~Andi :
            Pehatian dan Penyayang.Hal ini dapat dilihat dari bacaan Hal 72. :
            “Keke, Andi tau kamu marah terhadap keadaan! Tapi bukanlah menyiksa-
            diri seperti ini bukanlah Keke yang sesungguhnya?! Keke yang sesu-
            ngguhnya adalah orang yang Andi cintai dan seorang gadis yang tabah.Keke
            yang Andi cintai adalah putri yang selalu tersenyum dan riang dalam keada-
            an apapun! “ Ujar Andi.
~Pak Iyus :
            Sangat setia pada keluarga Keke.Baik penyabar, perhatian terhadap Keke.
            Hal ini dapat dilihat Dari bacaan Hal 113 :
            “Kamu tenang aja, Ke…. Nggak usah khawatir.Ada ayah,ada kak
            Chika,ada kak Kiki dan ada pak Iyus yang nemenin kamu kemana aja.
            Pokoknya kamu tenang aja…. Mendingan kita lanjutkan Makan kita
            ini, oke?” Ujar pak Iyus sambil mengajakku bercanda.
~Sahabat-Sahabat Keke. (Fadha,Maya,Shifa,Ida,Andhini)
Baik, setia menemani Keke Disaat-saat terakhir Keke baik, setia Kawan.
Hal ini dapat dilihat dari Bacaan Hal 99 :
“Hal pertama yang kulakukan ketika aku kembali ke bangku sekolahku, yaitu..

Kuletakkan tanganku dan kusentuh dengan jariku.Rasa lembut meja coklat
Ini nyaris telah kulupakan. Fadha dan Sahabat-sahabatku hanya tersenyum
Padaku sambil berkata……
“Welcome back,Keke..!!” Ujar Mereka..”

 ~Bibi :
            Seorang Pembantu rumah tangga yang baik dan perhatian kepada Keke.
            Hal ini dapat dilihat dari bacaan Hal 13-14 :
            Ayah sudah menunggu di mobil bersama supirnya. Aku berlari menuju
            bangku belakang.Lalu ayah berkata padaku,
            “Lama banget sih… Katanya mau latihan dulu sebelum upacara pagi ini! “
            “Aduh ayah.. Maaf, tadi kesiangan sedikit.. “
            Lalu Bibi memberikan roti kepada ayah untuk diberikan padaku
            “Ini, makan roti yang sudah disiapkan Bibi!”
~Kak Kiki :
            Suka Bercanda dan sedikit jahil kepada Keke.Hal ini dapat dilihat dari
Bacaan Hal 29:
            “Kak Kiki tidak percaya begitu saja.Saat aku lengah, dia langsung mencopot
            Kacamata hitamku. Akhirnya semua pun tau. Benar saja dugaanku!! Tawa
            Kakakku meledak dan ia terlihat senang melihat wajahku. Untungnya ayah
            Langsung melotot ke arah kakakku dan kak Kiki pun terdiam. Ayah mem-
            perhatikan keadaan mataku. Ia sedikit panik melihat aku bisa tertular pe-
            nyakit mata karena sejak kecil aku terbilang jarang sakit.”

~Angel :
            Sombong,norak,dan suka mengejek sesama temannya.Hal ini dapat dilihat
            Dari bacaan Hal 33 :
            Sebelum pertandingan,Angel sempat mendatangi timku.
            “Aduh, kayaknya kalau memang dengan keadaan musuh yang sakit nggak
            Enak juga ya? Tapi apa boleh buat.. Kita terpaksa harus menang dengan
            Keadaan kayak gini!”
            Fadha langsung bangkit. Aku menarik tangannya untuk tidak melayani
            Ejekan Angel.
            “Oops. Awas ada yang mau nubruk. Sebaiknya simpan aja tenaganya buat
            Ngalahin kita.. Daa… “Ucap Angel sambil meninggalkan kami”.
~dr.Adi Kusuma :
            Seorang Dokter yang pertama merawat Keke ketika Keke sakit.dr.Adi sangat
            Baik merawat Keke.Hal ini dapat dilihat dari bacaan Hal 35-36 :
            “Jadi, Keke kenapa dok? Kok sakit mata sampe mimisan gitu?”
            “Hmm.. Sampai sejauh ini sih saya kira Sinus. Tapi belum tau juga kalau
            belum di Ronsen. Sekarang saya tulis resep aja. Kalau bisa sih Keke jangan
            sekolah dulu selama proses pengobatan..”
            “Iya..” Jawabku singkat.
            “Obat ini diminum dulu secara teratur selama 5 hari. Bila tidak ada peru-
            bahan, saya akan buat surat pegantar ke dokter THT (Telinga Hidung Teng-
            gorokan).”Ujar dokter Adi Kusuma.


 ~Prof.Mukhlis :
            Seorang Profesor yang ahli dalam bidang kanker.Prof Mukhlis sangat berju-
            ang dalam mengatasi penyakit kanker Keke.Hal ini dapat dilihat dari bacaan
            Hal 115 :
            “Kita coba lakukan hal yang sama, yaitu dengan proses kemoterapi satu
            Seri lagi,dilanjutkan dengan  Radioterapi dengan disinar. Jika ini belum ber-
            Hasil maka akan saya diskusikan dengan teman-teman saya di Universitas
            Indonesia. Kita bedoa saja, semoga cara ini berhasil.” Kalimat pesimis dari
            Prof Mukhlis.
• Latar/setting :   ~ Latar tempat kejadian dalam cerita ini adalah di Kota Jakarta.
                                    Tepatnya di kawasan Green Garden-Jakarta menuju ke
Pedagang Kaki lima.
                                 ~ Latar waktu kejadian dalam novel tersebut adalah malam
 Hari
                                 ~ Suasana Kejadian dalam novel tersebut adalah Menyenangkan
            Ketiga latar dalam kutipan novel tersebut terungkap dalam cerita pada Ba-
            caan Hal 111.  “ . . .Ayah pun mangajak kami makan malam diluar sambil
            menikmati udara malam Kota Jakarta, karena hari ini menu makan malam 
            kami tidak tersedia. Sejenak kami menikmati sea food di kaki lima yang
            enak di kawasan Green Garden.Aku senang kami bisa tertawa bersama-
            sama dan aku berhasil melenyapkan rasa gundah dihati ayah dan kakak-
kakakku.”
           

• Alur/plot : Dari kutipan novel “Surat Kecil Untuk Tuhan” memiliki alur yang
                        Bersifat maju.Jalinan cerita disusun berdasarkan urutan waktu-
                        yang berjalan ke depan.Bukan berbalik ke masa lalu/lampau.
            1.Tahap perkenalan/Penyituasian :
                Tahap ini dapat dilihat dari bacaan Hal 5 :
                        Hai sobat,,kenalkan. Namaku Gita Sesa Wanda Cantika.terlalu
            panjang ya..
            Ok! Biar gampang sebut saja namaku Keke. Aku anak ke-tiga dari tiga
            Bersaudara. Aku mempunyai dua kakak laki-laki,namanya juga dipersingkat
            Saja.Panggil mereka Chiko yang tampan dan Kiki yang manis.Hehehe….
            Jadi diantara keluarga ku, aku adalah anak perempuan satu-satunya.
            Chika adalah kakak tertuaku.Dia lebih tua 8 tahun dari aku. Saat ini selain
            kuliah, dia juga bekerja di salah satu Free Magazine di Jakarta. Tentu saja
            dia adalah kakak kebanggaanku karena ia dapat membagi waktu antara
            kuliah dan bekerja tanpa merepotkan orangtua kami.
            2.Tahap permunculan konflik :
                Tahap ini dapat dilihat dari bacaan hal 28 :
                        Setelah kakakku sembuh, sepertinya ada yang aneh ketika aku ter-
            bangun di pagi hari. Aku merasa mataku terasa perih .
            aku segera melihat di cermin di lemari kamar. Astaga!! Mataku memerah.
            Apa yang aku takutkan benar-benar terjadi! Aku  tertular penyakit mata
            Dari kakak. Aku memang sudah berpikir akan menerima penyakit ini karena


            Karma meledek kak kiki. Kalau sudah begini aku hanya bisa pasrah. Mung-
            kin aku dikutuk kakak karena ejekan saat itu. Untuk menghindari keadaan
            memalukan, aku sengaja memakai kacamata hitam saat hendak makan
            pagi.Rasanya malu sekali untuk makan pagi bersama bila kakakku melihat
            wajahku ini.
            3.Tahap peningkatan konflik :
                Tahap ini dapat dilihat dari bacaan Hal 34 (Ketika keke sedang bermain
     Volly) :
            Saat sebuah bola melayang di depanku, Fadha berteriak padaku
Untuk mengoper bola padanya, tapi kepalaku merasa sedikit pusing se-
hingga akhirnya gagal.
Mataku berkunang-kunang. Tiba-tiba Maya mendekati aku sambil berkata,
“Ke,, hidung loe mimisan..”
“Apa? “
Aku menyadari seluruh kaos olahragaku tersiram tetesan darah. Per-
tandingan langsung dihentikan. Aku terkejut tak menyadari hidungku
mulai mengeluarkan darah segar. Dan aku mulai merasa tambah sulit ber-
nafas sehingga harus menggunakan mulutku sebagai bantuan.
4.Tahap Klimasi :
    Tahap ini dapat dilihat dari bacaan Hal 39 (Ketika keke sedang diperiksa
    Oleh Prof. Lukman)
            Aku hanya melihat ayah masih sempat bercanda denganku walau


aku tau kami sendiri bingung dengan permintaan Prof. Lukman padaku.
Aku duduk dikursi yang ada didepan ruangan. Suara di dalam ruangan tidak
Terdengar sehingga keadaan menjadi sunyi. Prof. Lukman mulai menghela
Nafas untuk memulai pembicaraan dengan ayah sambil memperhatikan
Hasil copy scenen kepalaku.
“Pak Jody..”Panggil Prof. lukman pada ayahku.
“Iya, Prof.Bagaimana hasil diagnosa copy scenen-nya?” Tanya Ayah.
“ Hmm… Mohon Bapak kuat mendengar semua ini! “ Jelas Prof. Lukman
Yang mulai membuat ayah sedikit bingung.
“Ada apa dengan putri saya, Prof?” Tanya ayah.
“ Hasil diagnose saya menunjukkan secara positif putri bapak terinfeksi
Penyakit Rabdomiosarkoma. “
“ Hah??? Rabdo…. “ Ujar ayah kesulitan mengulang kata-kata yang baru
Didengarnya.
“Ya,Rabdomiosarkoma … Penyakit ini secara luas dikatakan tergolong
Kanker.”
“Astaga…. Kanker?? “ Ayah terkejut.
“Benar, putri bapak positif positif terinfeksi penyakit  Rabdomiosarkoma
atau dalam bahasa lokalnya kanker jaringan lunak!”
5.Tahap Penyelesaian :
    Tahap ini dapat dilihat dari bacaan Hal 79-80 (saat penyembuhan melalui
    Tahap Kemoterapi) Pecakapan Ayah & Prof Mukhlis.:


“Prof., adakah cara lain untuk putri saya? Sebab Keke adalah putri saya
Satu-satunya yang saya miliki. Saya tidak sanggup melihat dia kelak me-
natap masa depan tanpa wajah yang sempurna! “ Ujar Ayah menangis.
“Saya mengerti pak,, Saya mengerti! Tapi walaupun ada cara lain saya
Tidak yakin ini bisa berhasil.!”
Ayah bangkit dan seperti terjadi harapan mendengar kalimat itu.
“Apapun caranya selain operasi, Saya rela Prof. Saya tidak ingin terjadi
Hal yang buruk akibat operasi ini dan menjadikan masa depan putri saya
Sebagai taruhan!!” Jelas ayah.
Prof Mukhlis hanya diam sejenak dan mulai bicara pilihan lain.
“Kemoterapi… Mungkin cara ini bisa membuat Keke sembuh tapi saya tidak
Menjamin sama sekal. Saya akan berusaha agar cara ini berhasil! “
“Apa itu Kemoterapi? “ Tanya ayah.
“Kemoterapi sejenis pemberian obat-obat tertentu melalui darah yang bisa
Membunuh pertumbuhan sel kanker. Obat ini adalah obat keras. Pada
Kasus putri anda karena masih terlalu kecil, saya hanya takut adanya pe-
nolakan dalam tubuhnya! “


0 komentar:

Posting Komentar